Pengakuan dari Pelacur Idealis

Baik, sebelumnya perkenalkan, namaku Bunga Cervida. Tinggi badanku 170 cm, dan payudara berukuran 36B. Kalau kata teman laki-lakiku, wajahku cantik, dengan mata yang indah, dan bibir yang menggoda. Kata mereka memekku sempit dan nikmat, setidaknya untuk dimasuki kontol pria Indonesia. Aku berasal dari keluarga yang cukup kaya. Tetapi, aku sering merasa kesepian, merasa tidak memiliki teman, dan perasaan menyebalkan lainnya.

Aku adalah mahasiswa di salah satu universitas ternama di Jakarta. Selain menjadi mahasiswa, aku memiliki pekerjaan sampingan sebagai seorang pelacur. Aku berbeda seperti pelacur pada umumnya. Aku menjadi pelacur bukan berorientasi pada uang, melainkan pada nafsu. Itulah yang membuat teman-teman yang pernah main denganku menjadi ejakulasi dini. Dalam permainan seks, aku tidak seperti pelacur lainnya, yang menjadikan tubuhnya sebagai objek dan dibiarkan pasrah mengikuti kemauan orang yang membayarnya. Aku cenderung menguasai permainan, memperdaya penggunaku, hingga akhirnya aku mencapai kenikmatanku.

Banyak teman-teman dekatku yang menyayangkan pekerjaan sampinganku itu. Mayoritas dari mereka mempermasalahkan tentang harga diri seorang perempuan, dan norma sosial yang berlaku di negeri kita tercinta. Sebagai seorang wanita yang sangat pro dengan feminisme, aku berpikir era yang mengungkum wanita dari kebebasan berekspresi, telah berakhir. Wanita juga berhak berekspresi, atas tubuhnya, atas hasratnya, bahkan atas tubuh lawan jenisnya. Sama seperti halnya laki-laki yang berkuasa atas tubuh wanita bayarannya, atau mungkin kepada semua wanita yang ia inginkan. Mengapa masyarakat begitu represif?

Bekerja sebagai pelacur tidak selamanya buruk, tergantung seberapa licik pelacur tersebut. Pernah suatu hari seorang pejabat yang korup menggunakan jasaku. Pejabat ini memiliki peran penting di pemerintahan. Tampaknya pejabat tersebut jatuh cinta denganku. Itu bisa dilihat dari perlakuannya terhadapku, dan jumlah nominal yang ia gelontorkan untukku. Setelah aku memastikan bahwa dia benar-benar mencintaiku, aku membujuk dia untuk mengikuti kemauanku. Aku meminta dia untuk membatalkan RKUHP tentang perluasan makna zina. Aku merasa khawatir akan upaya mempidanakan semua hal yang ada di RKUHP, karena bukan tidak mungkin, kriminalisasi akan terjadi pada semua warga negara tidak memandang umur dan apapun. RKUHP ini seperti dagangan politik yang digunakan para politisi sampah menjelang tahun politik.

Atas daya magisku yang cukup kuat, pejabat tersebut mau mengikuti kemauanku dengan beberapa syarat. Salah satunya harus menjaga nama baik dan elektabilitasnya. Itu bukan suatu masalah buatku, toh aku mendapatkan apa yang kuinginkan. Lagi pula aku bisa menjatuhkan harga dirinya dengan cara lain. Tapi aku belum mau menjatuhkan para pelangganku, yang kebanyakan orang-orang penting. Masih banyak permasalahan di negeri ini yang bisa kuatasi dengan aku terus menjilat.

Pernah juga suatu hari seorang pemuka agama datang kepadaku. Bukan untuk mengajakku ke jalan yang benar, melainkan masuk ke dalam kamar. Lumayan juga pikirku. Lengkapnya, dia adalah pemimpin sebuah front pembela agama yang sangat berkuasa di Jakarta. Atas semua yang telah dilakukan oleh front miliknya, aku benar-benar benci. Bajingan! Bangsat! Kira-kira itu yang ingin aku katakan kepada mereka. Tapi dengan adanya pemimpin mereka dibawah kuasaku, aku bisa mengobrak-abrik front dari dalam. Khususnya di tahun politik yang membuat orang-orang lupa menjadi manusia, aku akan semakin berjaya.

Ketika Indonesia sudah terbebas dari orang-orang jahat nanti, kalian semua perlu berterima kasih pada para pelacur sepertiku dan teman-teman sejawatku.

Itu tadi cerita dari pengalaman yang telah aku lalui. Memang tidak enak bekerja sebagai pelacur, pada awalnya. Tapi bukan berarti jadi pelacur itu menyedihkan. Intinya, semua hal yang ada di dunia ini memiliki sisi baik dan sisi buruk, sekalipun pada sesuatu yang dianggap masyarakat kotor. Bahkan wakil rakyat dan pemuka agama juga kotor, kok. Terima kasih telah membaca riwayatku dan menjadi tempat sampahku.


P.S : Mulailah memberi arti dan menghargai semua hal.

Comments

Popular Posts