Ini Kisah Cinta

Bagiku, menyayangimu adalah hal yang tak pernah kuduga sebelumnya
Namun sang maha cinta menempatkan rasa ini di hatiku
Dan aku takut bila nanti tak bisa sedekat ini lagi
Aku takut akan hal itu
-Anonym-

Lihat, disini aku menemukan gadis yang begitu menarik perhatianku, hingga membuatku menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan dia. Dia tampak begitu santai ketika berkenalan dengan orang baru, seperti saat berkenalan denganku. 
Dia asyik, bahkan sejak pertemuan kami yang pertama. Kelebihannya, dia sangat pandai dan sangat lihai membuatku jatuh cinta kepada dia. Kekurangannya, dia selalu membuatku kesal, karena dia sangat sering membuatku merindui dia. Aku tidak pernah marah kepada dia, karena aku selalu paham dengan leluconnya.  
Sabtu malam aku hanya di rumah saja mengulik gitar kesayanganku, menyanyikan jenis lagu yang tidak dia pahami. Beberapa menit kemudian, sebuah panggilan masuk di telepon genggamku. Dari dia. 
“Aku sudah membaca blogmu,” suara dia dari seberang telepon sana.  
“Bagaimana responmu?” balasku.  
“Antara kepedean atau memang benar. Tapi sepertinya aku tidak asing dengan tokoh-tokoh di blogmu.”  
“Tebakanmu benar. Kamu memang tidak asing dengan tokoh-tokoh itu.”  
“Kamu lucu ya. Biasanya cowok-cowok kalau lagi suka sama perempuan, hanya bisa main kode-kodean. Eh kamu malah dengan terang-terangan mengungkapkan itu,” jawabnya yang diikuti dengan tawa.  
“Sudah, kan? Akhirnya kamu sudah tahu gimana perasaanku kepadamu.”  
“Iya Dennis, terima kasih sudah berterus terang. Kamu ada waktu luang kapan? Kita perlu untuk bertemu.”
“Besok pagi aku jemput kamu di rumahmu.”
“Okey, aku tunggu besok pagi ya, Dennis. See you.”
“Iya Diana. See you,” jawabku sebelum mematikan telepon itu.
Ya... Diana orangnya, yang ada di pikiranku selama ini. Dia lebih menggoda dari lantunan lagu instrumental favoritku. Dia berpacu layaknya minuman anggur yang selalu membuatku ingin meminumnya.
Aku tahu apa yang kamu butuhkan, kau ceritakan itu padaku. Kamu butuh seseorang yang mampu melindungimu ketika kau sedang jatuh. Aku siap untuk itu. Aku akan melindungimu. Berjalan bersama dengan aku di sisi kananmu. Menyusuri jalanan  kota malam hari—gelap. Tapi senyummu mencerahkan seluruh isi kota.
Katamu kau baik-baik saja. Dengar, aku tahu tentang dirimu. Aku ingat saat kita mengobrol hingga larut malam. Akulah orang yang membuatmu tertawa. Aku tahu lagu-lagu kesukaanmu. Dan kau katakan padaku tentang mimpi-mimpimu itu. Kupikir aku tahu dimana tempatmu seharusnya berada. Kupikir aku tahu, yakni disisiku, kupikir
Esoknya kita bertemu. Kau menungguku di depan rumahmu. Kau persilahkan aku duduk di ruang tamu. Kau secara perlahan-lahan mengutarakan keputusanmu, seolah-olah kau takut jika kata-katamu menyakiti perasaanku. Ketika kau selesai mengucapkannya, aku hanya tersenyum. Tebakanku benar, sama persis seperti jawabanmu. Aku rasanya ingin bernegosiasi dengan keputusanmu. Tapi aku wajib menghargai itu.

Ini kisah cinta, sayang. Katakan saja iya.

Bagaimana?

Comments

Popular Posts