Tuhan, Aku Ada Ide Bagus yang Layak Kamu Pertimbangkan

Aku adalah pria baik yang sempat mengalami periode buruk, masa kecil yang (sedikit) menyedihkan, masa remaja yang seru dan menantang, dan masa pradewasa yang sangat buruk tetapi juga cukup baik.

Dalam perjalananku aku menemukan teman-teman yang baik. Mereka bagai masa lalu gurun yang kini tertinggal oleh masa.

Aku pikir aku hanya merasa tawa semakin hambar dan pertemuan semakin pudar. Rasa entah terasa dan hidup semakin redup. Adakah sinar yang cukup terang untuk memperlihatkan keindahan walau hanya sekuncup?

Kayu lapuk dan tembok yang runtuh ada di sekitarku. Bahkan atap telah tertiup angin pergi jauh dan tidak kembali, secara harfiah ataupun tidak. Pintu terbelah dan dapur luluh lantak, remuk redam.



Well, inilah pidatoku:

Terima kasih untuk yang mau membaca tulisan-tulisanku selama ini, aku anggap kalian teman yang sangat baik. Sebagai orang yang terbiasa ditekan perasaannya untuk menunjukkan, media ini menjadi penolongku untuk mengungkapkan yang tak terungkap.

Kembali ke sebelumnya—atas semua yang telah terjadi di hidup kita, apakah kita bisa menuntut Tuhan untuk memberikan hidup yang baik? Karena bagaimanapun Dia yang memberi hidup, bukan orang tua.

Tuhan, aku ada ide bagus yang layak Kamu pertimbangkan. Bagaimana jika yang Kau suruh bersaksi bukan kaki dan tangan, tetapi tembok rumah yang selama ini hanya bisa diam? Pikirkanlah.


Comments

Popular Posts