Pesan & Harapan

Kemarin aku berulang tahun yang ke-23. Tidak terasa spesial, tidak ada perayaan, hanya teman-temanku saja yang ingat, tapi justru menyenangkan buatku. Bahkan aku ingin teman-temanku tidak mengingatnya. Aku menikmati hidupku sendiri.

Aku memaknai usia 22 dengan sangat biasa saja. Tidak ada peristiwa yang sangat penting yang bisa dijadikan cerita. Keadaan pandemi membuat kehidupan terasa membosankan. Aku selalu memikirkan banyak hal yang aku sendiri tidak tahu apa. Apa mungkin ini rasanya mengalami fase quarter life crisis? Aku tidak tahu secara pasti.

Sejujurnya aku tidak rela usiaku bertambah satu tahun. Aku ingin 2020 tidak terhitung sebagai tahun. Tapi kita semua tidak bisa menyalahkan keadaan, kan? Yang bisa kita lakukan adalah menciptakan dunia alternatif sendiri dengan waktunya sendiri. Seru sekali hidup di dunia pengandaian, hahaha. Menganalogikan bagaimana jika A, B, C adalah D, E, F dan sebagainya.

Kembali membahas hari ulang tahunku. Beberapa hari sebelum tanggal 28 September 2020 aku menimbang-nimbang kapan usia yang aku inginkan untuk meninggal. Dan dari beberapa pilihan jawaban, aku memutuskan 78 sebagai angka yang pas. Cita-citaku adalah meninggal di usia 78.

Ngomong-ngomong, di kehidupan ini aku punya banyak rencana untuk direalisasikan, seperti tinggal di luar negeri—Perancis lebih tepatnya, menonton pertangdingan LA Lakers suatu hari nanti, datang ke konsernya Taylor Swift, dan masih banyak lagi. Aku juga sudah punya rencana tentang bagaimana cara mewujudkannya. Harapanku aku bisa mencapai itu semua sebelum usia 78. Dan kalaupun keinginanku belum terwujud, semoga keinginan yang menjadi dendam di kehidupan ini bisa dibalaskan di kehidupan selanjutnya. Amen.

Tuhan memberkati.

Comments

Popular Posts