#WhyILike Running
Hi guys, it’s me, again. Can you guys believe that we’re
halfway into 2022? Crazy how time flies, right? I hope you guys been good in
past six months and getting closer to your goals in 2022. Okay, kita mulai
tulisan ini.
So guys, aku punya segmen baru di blogku ini, nama
segmennya “Why I Like”. Di segmen ini aku bakal bahas semua hal yang aku suka,
mulai dari musik, film, tokoh, atau kegiatan. Untuk tulisan pertama di segmen
Why I Like aku mau ngomongin tentang salah satu hobiku, yaitu lari.
Cerita mulai dari SD. Saat aku masih SD, siswa-siswa sering
disuruh lari sebagai penilaian pelajaran olahraga. Aku selalu suka saat guru
menyuruh kami lari, karena aku hampir selalu finish di peringkat 3 besar,
hahaha. Aku saat itu suka lari karena lari adalah olahraga paling sederhana,
yang tidak butuh skill atau equipment tertentu. Jenis lari yang sering kami
lakukan saat SD hanya short run sekitar 2 km dan sprint 100 & 200 m.
Berlanjut saat SMP dan SMA, lari masih menjadi olahraga
favorit yang diberikan guru penjasorkes pada siswanya. Bedanya, saat SMP aku
diperkenalkan jenis lari baru, yaitu interval (in case you don’t know, google
it). Masih sama seperti saat SD, aku selalu berhasil finish 3 besar setiap
olahraga lari di SMP, dan sering peringkat 1 saat SMA. Bukan prestasi yang bisa
dibanggakan memang, karena kompetitornya hanya teman-teman sekelas saja, tapi
kepuasan pribadi.
Long story short, aku mulai benar-benar rutin lari di tahun
2019. Sebelum tahun 2019 konsistensiku belum terbangun, ada masanya rajin, lalu
lesu dalam waktu cukup lama. Sampai akhirnya aku bergabung di komunitas lari di
tahun 2020 dan semakin rutin lari. Playon Ndheso — komunitas lari pertamaku,
komunitas yang anggotanya pelari-pelari hebat, yang memacuku untuk semakin
rajin berlatih.
Setelah bergabung dengan komunitas, aku baru sadar ternyata
berlari bersama-sama itu seru. Selain bisa berbincang dengan teman-teman,
berlari bersama juga bisa memicu semangat dan menjadi lebih enjoy, lebih tidak
lelah.
Secara pribadi aku suka lari karena menjadi tantangan
personalku. Dan juga aku suka lari karena ingin meluangkan waktu untuk
mendengarkan lagu atau podcast yang belum sempat aku dengar di sela-sela
kesibukan. Berlari sambil mendengarkan musik atau podcast membuat lari lebih
enjoy dan kadang sampai senyum-senyum sendiri di jalanan.
And… yeah, I think it’s enough. Intinya lari itu seru, bisa
dapat banyak teman dan cerita. Lari itu bikin sehat dan happy. Mulailah lari,
dari jarak pendek hingga pelan-pelan menjadi lebih jauh dan lebih kuat. Aku
sudah tidak tahu harus menulis apa lagi, hahaha, jadi serial Why I Like episode
pertama selesai sampai di sini. Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
See you~
Comments
Post a Comment